ArRisalahSalah satu karangannya adalah "Ar-risalah" buku pertama tentang ushul fiqh dan kitab "Al Umm" yang berisi madzhab fiqhnya yang baru. Imam Syafi'i adalah seorang mujtahid mutlak, imam fiqh, hadis, dan ushul. Ia mampu memadukan fiqh ahli Irak dan fiqh ahli Hijaz. Imam Ahmad berkata tentang Imam Syafi'i,"Dia adalah orang yang paling faqih dalam Al Quran dan As Sunnah UNTUK teman-teman yang ingin mempelajari fiqh madzhab Imam Asy-Syafi’i, maka bisa memulai dengan kitab-kitab ringkas terlebih dahulu, diantaranya adalah penyebutan tidak berdasarkan urutan/tartib pembelajaran 1. Al-Ghayah wa At-Taqrib atau matan Abu Syuja’ dengan syarah penjelasan kitab Fathul Qarib karya Imam Ibnu Qasim Al-Ghazzi Asy-Syafi’i H. 2. Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah karya imam Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami H dengan syarah kitab Busyra Al-Karim karya Syaikh Said bin Muhammad Ar-Ribathi Al-Hadrami H. kitab Busyra Al-Karim ini merupakan ringkasan dari kitab karangan beliau yang berjudul Al-Mawahib As-Saniyyah. 3. Fathul Mu’in karya Syaikh Zainuddin Al-Malibari Al-Hindi Asy-Syafi’i H yang merupakan syarah dari kitab Qurratul Ain karya beliau sendiri. Agar lebih lengkap faidahnya, bisa ditambahkan dengan kitab I’anah Ath-Thalibin karya Syaikh Abu Bakar Syatha Ad-Dimyati Asy-Syafi’i H. BACA JUGA Mengapa Harus Bermadzhab? 4. Umdah As-Salik karya imam Syihab Ad-Din Ibnul Naqib Al-Mishri Asy-Syafi’i w. 769 H. 5. Safinatun Najah karya Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami Asy-Syafi’i H dengan syarah kitab Kasyifah As-Saja karya syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantani Al-Jawi Asy-Syafi’i H. 6. Nihayatuz Zain karya Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantani Al-Jawi Asy-Syafi’i H yang merupakan syarah dari kitab Qurratul Ain karya Syaikh Zainuddin Al-Malibari Asy-Syafi’i. Jika kitab-kitab di atas sudah ditamatkan dan dipahami dengan baik, maka bisa lanjut ke tahap berikutnya yaitu Minhaj Ath-Thalibin karya Imam An-Nawawi H dengan syarah kitab Tuhfatul Muhtaj karya imam Ibnu Hajar Al-Haitami atau kitab Nihayatul Muhtaj karya imam Muhammad Ar-Ramli H. Pelajari kitab-kitab tersebut di atas di hadapan para guru yang memang benar-benar menguasai fiqh madzhab Syafi’i dengan baik. Jika kitab-kitab tersebut di atas telah ditamatkan dan dipahami dengan baik, insya Allah telah mencukupi. Setelah itu, tinggal menambah wawasan dengan membaca kitab-kitab yang lainnya, seperti Al-Majmu Syarhul Muhadzdzab karya imam An-Nawawi H dan kitab-kitab yang lainnya. Kitab-kitab besar seperti ini diposisikan sebagai maraji’ referensi saja, bukan untuk dipelajari. Dan perlu untuk diketahui, bahwa kemapanan ilmu seorang akan cepat terbentuk apabila rajin dan banyak membaca, meneliti, dan mengasahnya dengan cara mengajarkannya kepada orang lain atau menyusun berbagai tulisan dalam bidang tersebut, baik berupa buku atau artikel. Demikian beberapa kitab yang dapat kami rekomendasikan bagi teman-teman sekalian. Ini kami ambilkan dari berbagai faidah selama belajar dengan para guru. Mungkin tiap guru memiliki daftar kitab yang sedikit berbeda, tapi secara garis besarnya insya Allah sama. Semoga bermanfaat bagi kita semua, mohon maaf jika ada kekurangan dan hal-hal yang kurang berkenan. jawaban dari pertanyaan beberapa teman. BACA JUGA Qunut Menurut Empat Imam Madzhab Catatan Maaf, penyebutan kitab dari no 1- 6 tidak berdasarkan urutan/tartib dlm pembelajaran. Tapip sebatas pengelempokan saja untuk pemula. Adapun tartib kitab yg mana dulu lalu kitab yg setelahnya, biasanya masing-masing guru memiliki perberbedaan sesuai ijtihad dan pertimbangannya. Penyebutan di atas juga tidak untuk membatasi, namun hanya sebagai contoh sesuai faidah yg kita dapatkan dari guru. Di luar yg disebutkan, sangat mungkin masih ada kitab-kitab yang bagus untuk dipelajari juga. Barakallahu fiikum. Facebook Abdullah Al-Jirani
CaraEfektif Belajar Fiqih . Salah satu guru kami di Sudan, Syekh Dr. Labib Najib al-Yamani, salah satu pakar fiqih syafi'i yang saat ini sangat mashur di dunia maya. Hari ini (17/7/2022), beliau meng-upload video yang sangat bermanfaat. Yaitu tentang nasehat beliau bagi kita, para tholibul Ilmi yang ingin belajar fiqih secara efektif.
. Yang selalu membuat kagum dari guru kami, Habib Abdullah bin Ahmad Al-Jufri, ialah beliau begitu tertata rapi dan detail ketika mengkaji ensiklopedia kitab fikih. Wawasannya begitu luas dan komprehensif. Tidak heran jika beberapa masyayikh menjuluki beliau "Ifrit"-nya fikih Syafi'i. Saya sempat bertanya, "Maulana, kitab apa yang perlu diprioritaskan dalam belajar ilmu fikih mazhab Syafi'i sesuai tahapan serta bagaimana urutannya?" "Ikhlaskan niat lllahi ta'ala serta habibina Al-Musthofa." prolognya. Lalu lanjut beliau sebagaimana yang diajarkan guru-guru kami di Hadramaut, sebagai kitab pembuka adalah 1. Ar-Risâlah Al-Jâmi'ah karya Al-Habib Ahmad Alawi Al-Habsyi w. 1144 H sebagai pengantar memasuki bahasan fikih. 2. Lalu tanamkan dasar kitab Safînah An-Najâh karya Syeikh Salim bin Abdullah bin Sumair. Untuk syarah, beliau biasa menggunakan kitab Nailu Ar-Rajâ' karya Al-Habib Ahmad bin Umar Asy-Syathiri w. 1360 H karena penjelasannya detail. 3. Setelah itu buka Al-Muqaddimah As-Sughra Al-Mukhtashar Al-Lathîf karya Al-Allamah Abdullah bin Abdurrahman Bafadhal w. 918 H. Kitab ini akan memberikanmu mukaddimah dan mengantarkan pada Al-Muqaddimah selanjutnya, yaitu Al-Kubra. 4. Barulah ke Al-Kubra Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyah karya Al-Allamah Abdullah bin Abdurrahman Bafadhal w. 918 H. Dengan syarah Al-Busyâ Al-Karîm karya Syeikh Said Ba'isyin w. 1270 H, sebagai syarah paling mutakhir serta merangkum beberapa metode ulama sebelumnya. Syarah ini tidak memiliki Hasyiyah. Adapun terkait rekomendasi hasyiyah sebagai penunjang dan penambah wawasan, Habib Abdullah bin Ahmad Al-Jufri berkata Jika ingin ringkas dan padat, maka baca Hâsyiyah Al-Jarhazi 'alâ Al-Manhaj Al-Qawîm li Ibnu Hajar Al-Haitami karya Imam Abdullah bin Sulaiman Al-Jarhazi w. 1201 H. Jika ingin yang luas faidah dan maklumatnya, baca Hâsyiyah At-Tarmasī 'alā Al-Manhaj Al-Qawîm karya Syeikh Mahfudz bin Abdullah bin Abdul Manan Dipomenggolo At-Tarmasi - Pacitan w. 1338 H. Sementara yang mencakup kumpulan dan pengelompokan perspektif para fukaha terdahulu seperti Imam Ibnu Hajar Al-Haitami, Imam Ar-Ramli, Imam Khatib Asy-Syirbini, Imam Asy-Syibramilsi, Imam Az-Ziyadi, dll, maka baca Hâsyiyah Al-Kubrâ 'alā Al-Manhaj Al-Qawîm [Al-Mawâhib Al-Madaniyah] karya Imam Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi w. 1194 H. Ketika mensyarah Muqaddimah Hadhramiyah, beliau banyak menukil dari kitab yang ketiga saking luasnya maklumat yang didapat. Lalu apa setelahnya? Beliau mengatakan bahwa setelahnya ialah Matan Abi Syujâ' dengan syarahnya yang tidak asing, yaitu Fathu Al-Qarîb Al-Mujîb karya Ibnu Qasim Al-Ghazzi w. 918 H. Untuk penunjang pada tahapan kitab ini bisa baca Al-Iqnâ' karya Syeikh Muhammad Khatib Asy-Syirbini w. 979 H, juga Hâsyiyah Al-Bâjûrī 'alā Fathi Al-Qarîb karya Grand Syekh al-Azhar Ibrahim Al-Bajuri w. 1276 H. Dengan catatan sembari mengkaji kitab Fathu Al-Qarîb dianjurkan juga dibarengi dengan membaca kitab Al-Yâqût An-Nafîs karya Syeikh Ahmad bin Umar Asy-Syathiri w. 1360 H. Kemudian Matan Zubad Ibnu Ruslan bisa dipelajari usai Matan Abi Syuja'. Namun Matan Zubad cocok untuk memperkokoh malakah naluri kefikihan. “Dan yang paling utama untuk ini, harus dihafal!" Tegas beliau. Bukan ahli fikih kalau tidak hafal ini. Selanjutnya seorang pelajar bisa memilih antara dua mengkaji kitab 'Umdatu As-Sâlik karya Ibnu An-Naqib Al-Mashri w. 769 H atau mengkaji kitab Fathu Al-Mu'în karya Syeikh Ahmad Zainuddin Al-Malibari w. 987 H. Keduanya sama. Untuk hasyiyah atas kitab Fathu Al-Mu'în, yang direkomendasikan oleh guru kami Habib Abdullah Al-Jufri adalah kitab Tarsyîh Al-Mustafîdîn karya As-Sayyid Alawi bin Ahmad As-Saqaf w. 1335 H. Kitab ini memuat berbagai macam faidah yang tidak didapati dalam kitab I'ânah Ath-Thâlibîn karya Syeikh Abu Bakar Syatho Ad-Dimyathi w. 1310 H. Sementara I'ânah Ath-Thâlibîn sendiri, kata beliau, penjelasannya begitu banyak dan terlalu melebar. Seringkali beliau ketika mengisi pengajian merujuk ke kitab Tarsyîh dibanding I'ânah. Ssetelah itu seorang pelajar bisa memasuki kitab Al-Minhâj [Minhâj Ath-Thâlibîn] karya Imam An-Nawawi w. 676 H. Jika semua itu usai terlewati—dengan mutqin atau tuntas—maka dia bisa dikatakan lulus dalam mempelajari ilmu fikih mazhab Syafi'i. Dalam hal ini beliau mewanti-wanti tentang pentingnya Syaikhun Fattah seorang guru yang mumpuni dalam membimbing hingga gerbong akhir fikih mazhab Syafi'i. ImamSyafi'i belajar pada ulama-ulama Mekkah, baik pada ulama-ulama fiqih, maupun ulama-ulama hadits, sehingga ia terkenal dalam bidang fiqh dan memperoleh kedudukan yang tinggi dalam bidang itu. Gurunya Muslim Ibn Khalid al-Zanji, menganjurkan supaya Imam Syafi'I bertindak sebagai mufti. Imam Syafi'i pun telah memperoleh
Diperolehkesimpulan bahwa ada hubungan antara pengamalan ibadah shalat siswa dengan prestasi belajar fiqih di MI Asy-Syafi'iyah Banjarworo Bangilan Tuban. Hal ini dapat dibuktikan dengan diperolehnya hasil perhitungan vi lebih besar dari taraf signifikansi 1 % untuk N sebanyak 23 siswa, yakni 0,895 >0,526, maupun taraf signifikansi 5 % untuk
KumpulanAyat Al-Quran Tentang Kematian Lengkap Bahasa Arab dan Artinya. Kata Kata Mutiara Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad. 3 Wasiat dari Al-Habib Umar bin Hafidz Untuk Diamalkan. Baca Juga : Macam macam Air Untuk Bersuci Dalam Fiqih Islam. Maka dari itu pembahasan kali ini akan fokus pada kumpulan kata kata dan nasehat Imam Syafi'i
ImamAhmad, murid dari Imam Syafi'i berkata, "Dahulu, fikih itu terkunci, sampai Allah membukanya melalui Syafi'i."[6] Di lain kesempatan, beliau juga mengatakan, "Jika bukan karena Syafi'i, niscaya kami tidak mengenal fikih hadis."[7] Mempelajari ilmu usul fikih memiliki berbagai urgensi ataupun faedah tersendiri yang
BelajarFikih Syafi'i. 1,387 likes · 1 talking about this. Pelajaran Mudah Fikih Syafi'i dari Matan Abi Syujaa` Danberikut beberapa gelar ulama fuqoha selengkapnya. 1. Al-Ustadz / الأستاذ. Istilah AL-ustadz dalam literatur kitab fiqh syafi'i merujuk kepada sosok Imam Abu Ishaq Al-Isfarayaini.Nama lengkapnya Al-Imam Al-'Allamah Al-ustadz Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad bin Ibrahim bin Mahran Al-Isfarayaini Al-ushuli Asy-Syafi'i.Beliau MazhabSyafi'i (bahasa Arab: شافعية , Syaf'iyah) adalah mazhab fiqih yang dicetuskan oleh Muhammad bin Idris asy-Syafi'i atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Syafi'i [1] [2]. Mazhab ini kebanyakan dianut para penduduk Mesir bawah, Arab Saudi bagian barat, Suriah, Indonesia, Malaysia, Brunei, pantai Koromandel, Malabar, Hadramaut, dan .
  • 12mkr8qyff.pages.dev/653
  • 12mkr8qyff.pages.dev/244
  • 12mkr8qyff.pages.dev/607
  • 12mkr8qyff.pages.dev/455
  • 12mkr8qyff.pages.dev/879
  • 12mkr8qyff.pages.dev/489
  • 12mkr8qyff.pages.dev/949
  • 12mkr8qyff.pages.dev/685
  • 12mkr8qyff.pages.dev/660
  • 12mkr8qyff.pages.dev/832
  • 12mkr8qyff.pages.dev/698
  • 12mkr8qyff.pages.dev/33
  • 12mkr8qyff.pages.dev/322
  • 12mkr8qyff.pages.dev/450
  • 12mkr8qyff.pages.dev/834
  • belajar fiqih syafi i